Makan Jangkrik Hidup
Belanja di App banyak untungnya:
Artikel ini disusun bersama
. Dr. Samuel Ramsey adalah Ahli Entomologi dan peneliti di Departemen Pertanian Amerika Serikat. Dr. Ramsey memiliki pengetahuan luas tentang simbiosis dan ahli tentang penyebaran penyakit serangga, perilaku parasit, perkembangan mutualisme, pengendalian biologis, ekologi spesies invasif, kesehatan penyerbuk, dan pengendalian hama serangga. Dia meraih gelar Sarjana Entomologi dari Cornell University dan gelar Ph.D. dalam Entomologi dari University of Maryland. Penelitian Dr. Ramsey tentang lebah telah memungkinkan para peneliti mengembangkan teknik pengendalian yang ditargetkan untuk memulihkan populasi lebah madu di seluruh dunia. Dia juga membawakan serial YouTube berjudul “Dr. Buggs”. Artikel ini telah dilihat 81.600 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 81.600 kali.
BincangSyariah.Com – Saat ini, selain diternak, jangkrik termasuk hewan yang dikonsumsi. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi jangkrik. Ini disebabkan karena jangkrik diyakini menambah stamina tubuh, menambah gairah seksual, serta mampu menunda menopause bagi wanita. Namun dalam Islam, bagaimana hukum makan jangkrik ini?
Dalam kitab-kitab fiqih, jangkrik disebut dengan jundub dan termasuk bagian hewan hasyarat atau hewan yang melata di bumi. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum makan jangkrik dan semua jenis hewan hasyarat ini.
Menurut ulama Syafiiyah, hukum makan jangkrik dan semua jenis hewan hasyarat adalah haram. Hal ini selain menjijikkan atau khabaits, juga jangkrik termasuk hewan yang tidak layak dimakan oleh orang yang memiliki jiwa dan tabiat yang sehat.
Ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ berikut;
في مذاهب العلماء في حشرات الأرض كالحيات والعقارب والجعلان وبنات وردان والفأرة ونحوها : مذهبنا أنها حرام
Pendapat para ulama mengenai hewan bumi seperti ular, kalajengking, kumbang/serangga, tikus dan lain-lain. Menurut pendapat kami (ulama Syafiiyah) hukumnya adalah haram.
Dalam kitab Al-Iqna’ juga disebutkan sebagai berikut;
وَلَا تَحِلُّ الْحَشَرَاتُ وَهُوَ صِغَارُ دَوَابِّ الْأَرْضِ كَخُنْفُسَاءَ وَدُودٍ
Tidak halal hasyarat (hewan bumi) yaitu hewan-hewan kecil di bumi, seperti kumbang dan ulat atau cacing.
Dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili menyebutkan sebagai berikut;
ويحرم أكل حشرات الأرض صغار دوابها كالعقرب والثعبان والفأرة والنمل والنحل
Haram makan hewan, yaitu binatang-binatang kecil bumi, seperti kalajengking, ular, tikus, semut, dan lebah.
Juga disebutkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla berikut;
لا يحل أكل الحلزون البري ولاشيء من الحشرات كلها كالوزغ والخنافس والنمل والنحل والذباب والدبر والدود كله -طيارة وغير طيارة- والقمل والبراغيث والبق والبعوض وكل ما كان من أنواعها
Tidak halal memakan siput darat, juga tidak halal memakan seseuatupun dari jenis hasyarat, seperti cicak (masuk juga tokek), kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk, dan yang sejenis dengan mereka.
Sementara menurut ulama Malikiyah, makan jangkrik hukumnya boleh dan halal dengan syarat harus disembelih dan dipastikan tidak membahayakan. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Ma’rifah Al-Sunan wa Al-Atsar berikut;
وقال المالكية: يباح بالذكاة اكل خشاش الارض كعقرب وخنفساء وبنات وردان وجندب ونمل ودود وسوس
Ulama Malikiyah berkata: Boleh makan hewan bumi dengan syarat disembelih, seperti kalajengking, kumbang, jangkrik, semut, ulat, dan ngengat.
Dunia binatang adalah dunia yang kejam. Aksi makan-memakan antar hewan di alam liar selalu terjadi setiap harinya. Kebanyakan hewan predator memang terbilang cukup "manusiawi" dengan membunuh mangsanya terlebih dahulu sebelum memakannya. Setidaknya, itu membuat mangsanya tidak harus mengalami kematian perlahan yang mengerikan.
Tapi ternyata ada juga hewan yang gak sebaik itu. Seolah menegaskan bahwa dunia binatang bisa teramat brutal, inilah 5 hewan predator yang suka memakan mangsanya hidup-hidup.
Anjing liar afrika
Anjing liar afrika (Lycaon pictus) adalah spesies anjing liar yang hidup dan berburu secara berkelompok. Laman Animal Diversity menyebut bahwa sekelompok anjing liar bisa terdiri dari 40 ekor anggota. Hewan ini memiliki stamina yang luar biasa, mereka bahkan kuat mengejar mangsa sampai mangsanya itu kelelahan dan tertangkap.
Tidak seperti singa, anjing liar tidak langsung menggigit bagian vital mangsanya, misalnya lehernya. Sebaliknya, kelompok anjing liar akan langsung berebut menggigit dan merobek bagian-bagian tubuh mangsanya. Artinya, pada saat mulai dimakan, mangsanya tersebut masih hidup, baru kemudian mati perlahan. Kejam!
Komodo si kadal terbesar di dunia juga kerap memakan mangsanya hidup-hidup. Komodo memang panjang dan berat, tapi tinggi mereka hanya sekitar 90 cm. Maka saat berburu mangsa yang besar seperti kerbau, komodo tidak bisa melancarkan gigitan ke lehernya. Lagipula gaya gigitan komodo terbilang lemah, hanya sekitar 39 Newton seperti dilansir New Scientist.
Alhasil, mangsa yang digigit komodo tidak akan langsung mati. Namun liur komodo mengandung racun dan bakteri berbahaya, yang perlahan-lahan akan membuat mangsanya melemah lalu terjatuh. Saat mangsanya sudah jatuh itulah, komodo akan mulai memakannya hidup-hidup.
Celurut adalah sejenis hewan mirip tikus, tapi mereka bukan hewan pengerat. Sebaliknya, celurut adalah karnivor yang rakus dan kejam. Dilansir laman Nature, celurut punya metabolisme yang sangat tinggi. Jantung mereka berdetak 800 hingga 1.000 kali per menit! Karena metabolismenya sangat tinggi, celurut butuh banyak makan.
Dalam sehari, celurut bisa menghabiskan makanan seberat tubuhnya sendiri. Namun karena makanan tidak selalu tersedia, celurut mengembangkan cara 'menyimpan' makanan supaya tetap bisa makan pada saat sesi berburu kurang berhasil. Celurut adalah salah satu dari sedikit mamalia yang beracun, dan mereka menggunakan racunnya itu untuk 'menyimpan' makanannya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Celurut menyuntikkan racun ke tubuh mangsanya, misalnya cacing. Racun itu membuat si cacing lumpuh, tapi masih hidup. Si cacing lalu dibawa ke sarang dan disimpan untuk dimakan kemudian. Karena masih hidup, daging cacingnya gak membusuk. Tapi tentu itu sangat menyakitkan bagi si cacing, yang harus merasakan dimakan hidup-hidup hingga akhirnya mati perlahan!
Baca Juga: Sering Dikira Buas, 6 Hewan Berukuran Besar Ini Jinak & Tak Berbahaya
Hewan lain yang cara berburunya terdengar seperti plot film horor adalah kumbang epomis. National Geograhic menyebu bahwa dua spesies kumbang epomis yaitu Epomis circumscriptus dan Epomis dejeani adalah spesialis berburu amfibi, misalnya katak. Dan mereka memangsa katak dengan cara yang terbilang kejam.
Saat masih menjadi larva, kumbang epomis berburu dengan cara memancing katak untuk memangsanya. Karena katak adalah pemakan serangga, biasanya mereka akan terpancing untuk menyerang. Saat itulah larva kumbang epomis akan menancapkan taringnya di mulut si katak dan mulai mengisap cairan tubuh si katak hidup-hidup hingga akhirnya ia mati. Hii!
Pada saat sudah dewasa pun kumbang epomis tetap merupakan pemburu katak yang mengerikan. Mereka melompat ke punggung katak, menyuntikkan bisa yang melumpuhkan si katak, lalu memakannya hidup-hidup. Karena cara berburunya yang efektif, kumbang epomis hampir selalu berhasil mendapatkan mangsanya.
Sementara tawon memiliki kebiasaan memakan mangsanya hidup-hidup pada saat masih menjadi larva. Berbeda dengan empat hewan tadi, tawon memakan mangsanya bukan dari luar, tapi dari dalam. Ya, itu karena beberapa spesies tawon bertelur di dalam tubuh mangsanya. Lalu larvanya pun menetas dari telur dan mulai memakan mangsanya dari dalam hidup-hidup.
Hewan yang dijadikan tempat bertelur bisa berbeda-beda. Tawon dari genus Glyptapanteles, misalnya, bertelur di dalam tubuh ulat. Sementara tawon dari famili Pompilidae menjadikan laba-laba sebagai inang bari telur-telurnya. Namun apapun mangsanya, cara mereka berburu serupa, yaitu dengan melumpuhkan si hewan inang menggunakan sengatnya.
Lalu, induk tawon akan menyuntikkan telur ke dalam tubuh si inang. Hewan inang tersebut masih hidup, namun mereka akan mati perlahan-lahan seraya larva tawon mulai menggerogoti tubuh mereka dari dalam. Setelah itu para larva tawon akan keluar dari tubuh inang yang sudah mati, seperti tampak pada gambar di atas. Ngeri ya!
Itulah 5 contoh hewan yang memiliki kebiasaan memakan mangsanya hidup-hidup. Memang kedengarannya sangat kejam dan menyiksa, tapi hal itu bisa dimaklumi karena hewan memang tidak memiliki moral seperti kita. Namun kita sebagai manusia tentu gak boleh memiliki kebiasaan serupa ya!
Baca Juga: 7 Jenis Kucing Liar di Hutan, Imut tapi Sangat Buas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.